Profil Diri

Foto saya
mengenai diri saya, saya lahir di Jakarta,9 Mei 1989.Saya anak ketiga dari tiga bersaudara.Pengalaman pendidikan saya :TK Assifa,SD Kebon Pala 01,SMP 80Jakarta,SMA 42 Jakarta jurusan IPS sewaktu saya masih sekolah saya slalu mendapat peringkat tiga besar dan pada saat ini saya kul di UNJ jurusan ekonomi.Harapan atau cita2 saya mengambil jurusan ekonomi agar saya menjadi ahli ekonom dan dapat menjadi pengusaha ataupun Wiraswasta.visi hidup saya dapat membahagiakan orang tua dan misi hidup saya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.Sekilas mengenai profil diri saya.

Selasa, 26 Mei 2009

Kerajinan Alat Peraga PAUD Prospektif

Dalam beberapa tahun terakhir ini, pendidikan anak usia dini terus populer di kalangan masyarakat. Pendidikan anak usia dini dengan metode yang tepat diyakini mampu menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan kanan.

Alat peraga memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan anak usia dini (PAUD). Tak heran, kerajinan alat peraga PAUD tetap bertahan bahkan makin berkembang ketika krisis menghantam sektor riil karena terus dibutuhkan penyelenggara PAUD.

Di Kabupaten Sukabumi, alat peraga PAUD diproduksi PT Binangkit Multi Karya Persada. Direktur PT Binangkit Multi Karya Persada Dindin Samsudin mengatakan, pembuatan alat peraga PAUD dirintis pada 1994 di Jakarta.

\"Dalam jangka waktu dua bulan, bisnis pembuatan alat peraga PAUD yang saya rintis langsung sukses. Omzetnya ratusan juta rupiah per bulan,\" kata Dindin. Alat peraga PAUD yang diproduksi Dindin berorientasi pada pasar ekspor. Sayangnya, karena terlalu percaya orang lain, bisnis pembuatan alat peraga itu ambruk. \"Saya tertipu Rp 885 juta pada 2001,\" ujar Dindin.

Pada 2005, Dindin kembali menekuni pembuatan alat peraga PAUD dengan membuka usaha di tempat asalnya, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Kini Dindin mencoba membuka akses di pasar lokal. Alat-alat peraga yang dibuat Dindin ternyata juga diminati di dalam negeri. Apalagi, alat-alat peraga PAUD yang diproduksi PT Binangkit Multi Karya Persada mendapat sertifikat karena menggunakan cat tidak beracun. \"Cat yang dipakai dalam alat-alat peraga itu ternyata penting. Harus menggunakan cat yang tidak mengandung racun karena akan sering dipegang anak-anak,\" kata Dindin.

Terdapat 200 lebih jenis alat peraga PAUD yang dapat dikategorikan dalam sentra persiapan dan sentra pembangunan. Alat peraga yang termasuk sentra persiapan antara lain tiruan alat-alat pertukangan, alat memasak, dan alat jual beli. Dalam sentra pembangunan, terdapat alat peraga, seperti puzzle tiga dimensi dari berbagai bentuk tiruan binatang, kendaraan, dan potongan-potongan kayu yang bisa dirangkai menjadi benda tertentu.

Semua terpakai

Alat peraga PAUD terbuat dari bahan dasar kayu pinus dan kayu karet. Selain itu, digunakan juga bahan MDF yakni bubur kayu dipadatkan. Bahan baku yang masih utuh biasanya digunakan untuk membuat alat peraga besar. Sisanya dibuat bagian-bagian alat peraga yang kecil, seperti bagian-bagian puzzle atau alat peraga motorik.

Potongan-potongan bahan baku yang paling kecil dibakar. Panas dari tungku pembakaran limbah itu dimanfaatkan untuk mengepres plastik kemasan alat peraga. \"Ternyata kualitasnya sama dengan pengering rambut. Jadi, untuk apa memboroskan listrik,\" kata Dindin.

Karena keterbatasan kapasitas produksi, PT Binangkit Multi Karya Persada hanya mampu memproduksi 5.000 set alat peraga per bulan. Hasil produksi itu sudah habis dipesan lembaga-lembaga PAUD di Sukabumi, beberapa kabupaten di Jawa Barat, dan Lampung. Harga alat peraga itu bervariasi, Rp 25.000-Rp 450.000 per set, tergantung bentuk dan kegunaan. Omzet pembuatan alat peraga yang dikemas dengan merek Pelangi Toys itu kini sudah lebih dari Rp 100 juta per bulan. (AGUSTINUS HANDOKO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar