Profil Diri

Foto saya
mengenai diri saya, saya lahir di Jakarta,9 Mei 1989.Saya anak ketiga dari tiga bersaudara.Pengalaman pendidikan saya :TK Assifa,SD Kebon Pala 01,SMP 80Jakarta,SMA 42 Jakarta jurusan IPS sewaktu saya masih sekolah saya slalu mendapat peringkat tiga besar dan pada saat ini saya kul di UNJ jurusan ekonomi.Harapan atau cita2 saya mengambil jurusan ekonomi agar saya menjadi ahli ekonom dan dapat menjadi pengusaha ataupun Wiraswasta.visi hidup saya dapat membahagiakan orang tua dan misi hidup saya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.Sekilas mengenai profil diri saya.

Selasa, 26 Mei 2009

Fokuskan Bidang Pendidikan dan Keagamaan

Oleh: Bupati Jeneponto, Radjamilo

Selasa hari ini, 30 Desember, Radjamilo resmi menjabat sebagai Bupati Jeneponto periode kedua setelah sukses mengalahkan rivalnya pada pilkada lalu.Bersama wakilnya yang baru H Burhanuddin Baso Tika, rakyat Turatea menaruh harapan besar untuk melakukan perubahan lima tahun ke depan, termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bagaimana mewujudkan harapan itu? Mampukah mantan Ketua DPRD Jeneponto ini memenuhi janji-janjinya selama masa kampanye? Wartawan Fajar Mallombasang mewawancarai Radjamilo di kediaman pribadinya, Jl. Melati Nomor 1 Bontosunggu, Jeneponto. Berikut petikannya;

Selamat atas pelantikan Anda sebagai Bupati Jeneponto untuk periode kedua?

Terima kasih kepada Fajar yang telah memberikan dukungan selama pelaksanaan pilkada di daerah ini, khususnya kepada saya pribadi dan pasangan saya Burhanuddin Baso Tika.

Seperti apa obsesi Anda untuk memajukan Jeneponto dalam periode ini?

Sesuai visi, saya inginkan Jeneponto bisa maju, tangguh, dan bermartabat dengan bernapaskan keagamaan. Visi ini juga saya canangkan bersama Burhanuddin Baso Tika untuk mewujudkan masyarakat Jeneponto yang beriman, sehat, cerdas, dan sejahtera.

Meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), akselerasi pembangunan pendidikan, kesehatan, dan pencapaian standar hidup layak, pemerintahan yang baik, serta pengembangan potensi perekonomian rakyat.

Anda punya program untuk menyetarakan Jeneponto dengan daerah lain?

Persoalannya, kita harus mengakui secara jujur belum masuk dalam tataran yang maju. Untuk itu, kita tidak akan mungkin mencapai target ke depan tanpa ada kebersamaan. Karena itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama memiliki rasa cinta pada daerah ini dalam membanguan perubahan ke depan.

Tapi, tahun pertama Anda punya skala prioritas?

Bukan tahun pertama. Tetapi dalam tiga tahun kepemimpinan ke depan, saya akan memfokuskan pembangunan pada tiga masalah mendasar. Yaitu bidang pendidikan, keagamaan, dan peningkatan produksi di semua sektor ekonomi masyarakat.

Dari tiga bidang tersebut, Anda mungkin prioritas di bidang pendidikan?

Ya, tentu bidang pendidikan. Untuk mendekatkan pendidikan kepada masyarakat, tentu dengan menambah jumlah sekolah mulai tingkat SD, SMP, dan SMA di semua wilayah Kabupaten Jeneponto, khususnya di daerah-daerah pemukiman masyarakat yang jauh dari sekolah.

Kenapa bukan menyentuh pada program pendidikan gratis?

Keberadaan sekolah di suatu wilayah, secara tidak langsung akan memengaruhi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Penambahan jumlah sekolah ini akan dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas guru pengajar.

Bukankah pada periode lalu Anda sudah mencanangkan itu?

Ya, saya telah membangun sekolah baru sebanyak 24 unit, lima sekolah satu atap dan tiga sekolah kelas jauh. Pada periode itu juga, saya mampu mengurangi angka masyarakat buta huruf dari 75 ribu orang menjadi sisa 17 ribu orang.

Saya bersama Burhanuddin Baso Tika optimis dalam tiga tahun ke depan sudah tidak ada lagi masyarakat Jeneponto yang buta huruf. Fokus kedua adalah peningkatan pendidikan keagamaan bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat Jeneponto yang religius.

Seperti apa upaya Anda untuk membentuk masyarakat religius?

Pada periode ini, saya berusaha membangun sejumlah Taman Kanak-Kanak Alquran dan Taman Pendidikan Alquran serta pondok pesantren. Juga akan merealisasikan pembentukan Pusat Studi Islam Kabupaten Jeneponto.

Apa cukup dengan fasilitas itu. Bagaimana dengan karakter dan moral masyarakat sendiri?

Memang kita sulit bila langsung mewujudkan itu. Tapi, tentu secara bertahap. Paling tidak dengan sarana itu, masyarakat secara perlahan bisa terpanggil untuk melakukan ibadah, termasuk kepada anak-anak usia dini. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi untuk membangun karakter yang berciri religius.

Bagaimana dengan program peningkatan ekonomi masyarakat?

Tentu ini juga menjadi penting yakni, produksi bidang pertanian, perikanan, perkebunan, tambak mapun home industri. Pemkab akan segera membuat konsep untuk mempercepat upaya peningkatan produksi masyarakat ini.

Harapan Anda pada masyarakat Jeneponto?

Kami berharap kepada semua pihak dan masyarakat Jeneponto untuk melupakan persoalan pilkada. Tak ada kalah dan tak ada yang menang. Mari kita bersama-sama membangun daerah ini, tentu dengan dukungan, bantuan, dan kerja sama semua pihak. (Fajar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar